Senin, 29 Desember 2014

Dear Diary 2


Malam berhiasan hamparan bintang berbalut awan kelabu. Samar dan tak jelas ketika sedikit mendung menghampirinya. Bulan yang saat ini genap berumur 27 malam nampak tak ada raut mukanya. Segaris alis tipis yang melengkung di ufuk Barat. Kumencoba melawan rindu yang sudah mulai tak bersahabat. Rindu kepada sesuatu yang masih belum bisa kutemukan. Mencari sesuatu yang tak pasti memang tak selalu mudah. Cinta kepada sesuatu yang sangat jauh dari kehidupan kita memang rasanya pilu. Hanya harapan demi harapan yang tak kunjung ada ujungnya.
Rindu membuat jiwa ini merapuh dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, bahkan setiap helaan napas ini hampir menyekat penuh cinta. Sekali lagi, rindu kepada sang bayangan yang entah tiada pernah ada dia di dunia ini. Maaf, bukan tidak ada, namun belum ada.
Apa kabar ia di sana? Di mana? Aku hampir terlupa kalau aku tak tahu ia siapa dan di mana ruang yang kini ia singgahi. Bayangan itu hitam, jika mentari datang ia menghilang dan tak pernah mau kembali sebelum bulan menjumpainya. Seperti itukah bayanganku? Bayanganku bahkan lebih dari itu, ia ada dan terasa namun ia benar-benar tak pernah ada. Yah, hati ini yang merasakannya. Hati si pemuja rahasia yang tiada henti memanggil dan berharap cintanya mengubah bayangan menjadi sesosok yang ia idamkan. Menjadi belahan jiwa, menjadi pangeran impian, menjadi imamnya kelak.
Allhumma Hablana Min Ajwazinaa Wadzurriyyatina Qurrota A’yuni Waj’alna lilmuttaqina Imaman. Aminn...
Kutunggu di saat Kau mampu menemukanku, bayangan....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyayangi Hewan Kesayangan Rasulullah                 Kucing merupakan hewan yang sering berada di sekitar kehidupan dan lingkungan manu...