[Resensi]
Cinta
Sejati itu Datang dari Beijing
Judul :
Assalamualikum, Beijing!
Penulis : Asma Nadia
Genre : Fiksi-novel
Penerbit : AsmaNadia Publishing
House, Kompleks Ruko D Mall, Blok A No. 14, Jl. Raya Margonda, Depok
Tebal/halaman : 13x20 cm/viii + 360 halaman
Harga : Rp65.000,00
Edisi : cetakan
ketiga, Februari 2014
ISBN :
978-602-9055-25-2
Harta dan kebangsaan,
tak membuat laki-laki
menjadi pangeran.
cinta sejati seorang
putrilah yang mengubahnya.
Dewa dan Ra. Dua sejoli yang terikat oleh dia yang
bernama cinta. Namun, cinta yang sudah mengantarkan kepada satu komitmen
pernikahan itu kandas setelah Anita, teman sekantor Dewa menawarkan cintanya di
luar ketidaksengajaan yang keliru. Membiarkan luka dan sisa rasa mengelana di
hati Ra, gadis yang sangat dicintai Dewa.
Asma berjumpa dengan laki-laki jangkung bermata sipit
di negeri tirai bambu. Pertemuan pertama mereka membekaskan perasaan aneh di
hati laki-laki itu. Zhongwen yang non-muslim kembali ingin sekali berjumpa
dengan Ashima, nama khusus yang diberikan kepada Asma sebagai tokoh dalam
cerita Ashima dan Ahei, Mitos Yunani Kuna yang bercerita tentang kesetiaan.
Asma ragu. Benarkah kesetiaan itu ada setelah hatinya terluka oleh kepupusan
cinta orang yang berkomitmen bersamanya.
Asma, gadis yang baru-baru ini mengenakan kerudung
itu terbukti ketegarannya setelah penyakit APS menjadi teman baru dalam hidupnya.
Kuatkah Asma? Penyumbatan darah yang sewaktu-waktu bisa terjadi di bagian tubuh
mana saja membuatnya harus siap dengan keterbatasan. Mama dan Sekar, satu lagi
Ridwan suami Sekar menjadikan kekuatan tersendiri untuk Asma agar tetap tegar
menghadapi ujian yang menimpanya itu.
Hingga, dua laki-laki yang memiliki tempat istimewa
di hati Asma tiba-tiba menghampirinya. Dewa yang dulu sering bertemu di halte
bus dan sekarang sudah siap bercerai dengan istrinya untuk menembus
kesalahannya. Ataukah Zhongwen, laki-laki berkulit putih yang tetap
memanggilnya Ashima, sebagai gadis Cina yang sangat setia dengan kekasihnya
Ahei. Mendampingi gadis yang bernama lengkap Asmara melalui lembaran hidup
bersama penyakit APS primer yang dideritanya. Beijing, mengantarkannya
menemukan cinta sejati yang begitu indah dirasa kedasyatannya.
Asma Nadia berhasil mengajak pembaca masuk ke dalam
kehidupan Asma, Dewa, dan Zhongwen. Begitu banyak pesan yang dapat ditangkap
mengenai cinta, kesetiaan, dan perjuangan hidup. Novel yang masih dalam proses
cetak ketika Asma Nadia mengikuti International Writing Program, Fall Residency ini mampu menggambarkan Kota
Beijing dengan gaya yang berbeda. Serasa pembaca bisa merasakan Kota Beijing
sendiri.
Bahasa yang disajikan lembut dan mengalir enak
dinikmati. Mengajak berdiskusi bersama pembaca tanpa ada kesan menggurui.
Cerita yang akan diflimkan pada bulan Desember itu dibuat menjadi dua setting yang di awalnya nampak berbeda, namun satu
alur membuat pembaca menerka-nerka dengan tebakannya sendiri bagaimana ending cerita manis ini. Selamat Membaca! (Aimah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar